Kamis, 27 Agustus 2015

The Power of Time

Diposting oleh Unknown di 17.18
Ini berawal waktu gue lagi kuliah speaking. Mungkin waktu kalian denger pertanyaan ini kalian gak akan mikir panjang buat jawab. Sama kayak yang gue rasain saat itu. Gue bisa jawab langsung tanpa mikir dan penuh tawa menganggap jawaban gue udah yang paling bener.
            Ceritanya mata kuliah hari itu adalah “if conditional sentence” yah tentang suatu kalimat pengandaian gitu. dosen gue nanya “ jika kalian diberi waktu untuk hidup, berapa lama kalian ingin hidup? “ spontan gue dan temen-temen gue jawab “forever miss!” lalu dosen gue senyum dan menjelaskan sesuatu yang ga pernah kita sadari sebelumnya.
            Dia bilang, “if I can ask how long I can life, maybe I just want life in a certain time, maybe a hundred years, or maybe ninety years” why? Because I won’t to see all of my lovely pass away one by one.”
            Jawaban itu ngena banget di gue. Apalagi sebelumnya gue udah pernah kehilangan seseorang yang deket banget di hidup gue. Apa yang dosen gue bilang bener, gue ga mungkin kuat liat orang yang gue sayang pergi satu persatu dari hidup gue. Gue juga gak mungkin kuat liat anak cucu gue kelak pergi ninggalin gue. Itu bakal jadi nyesek moment di hidup gue.
            Pertanyaan kedua yang bikin gue nyesek pula “what would you do if you could turn back the time?” kenapa nyesek? Harusnya kan seneng. Lho bisa jawab, kalo gue bisa memutar waltu, gue mau lahir jadi anak orang kaya, gue mau cakep, gue mau ini, mau itu, atau misalnya gue mau punya temen masa kecil terus lho berdua udah saling suka dari kecil, abis itu gedenya ketemu dan jadilah cerita cinta kayak FTV . hehe (kejauhan). Tapi bisa aja kan lho jawab kayak gitu?
            Tapi setelah gue pikir-pikir kenapa pertanyaan itu ngena banget?  Itu gue sadari ketika gue mulai menggarap tugas itu, perlahan-lahan semua kenangan di masa lalu satu-persatu singgah di pikiran gue. Masa kecil yang indah, keluarga yang sempurna, sampai suatu saat satu persatu orang yang ada di deket gue ninggalin gue. Mulai dari hewan peliharaan yang paling gue sayang, sampai sanak saudara yang deket banget sama gue. Kesempurnaan hidup gue mulai terasa terenggut ketika seseorang yang paling deket sama gue pergi ninggalin gue. Seorang lelaki yang selalu nemenin gue, ngabulin semua hal yang gue pengen, nganterin kemanapun gue mau, kapanpun gue butuh dia dia gak pernah kehabisan waktu, bahkan ketika dia marah dia gak pernah bisa jauh dari gue. Jujur gue lebih deket dia ketimbang orang tue gue sendiri. Kakek, mungkin itu adalah sosok yang paling gue rindukan saat ini.
            Tapi bagaimanapun juga,waktu tidak akan dapat berputar kembali. Inilah hidup, semua akan kembali keasalnya, hanya tinggal menunggu waktu. Semua hanya tentang sesuatu yang mengatur segala hal yang hidup, sesuatu yang menentukan kapan semuanya akan terjadi “waktu”. Kini aku tak takut lagi akan segala kemungkinan yang akan terjadi. Kenapa? Jawabannya karena semua hal didunia ini memiliki waktu mereka masing-masing. Terimakasih “waktu” telah memberikan hal-hal indah singgah dalam kehidupanku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Love, Life, and Future Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review